~ JANGAN LUPA MENGUCAPKAN SELAWAT DAN SALAM KE ATAS JUNJUNGAN BAGINDA RASULLULLAH S.A.W. DAN KELUARGA BAGINDA SEMASA MEMASUKI BLOG INI :-)~

Khamis, 28 Julai 2011

Nama-nama Nabi

25 Nama Nabi dan Rasul yang Wajib Kita Ketahui - Agama Islam Dalam agama islam terdapat 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui dengan Nabi Muhammad SAW sebagai nabi yang terakhir untuk seluruh umat spanjang masa, yaitu :

1. Adam AS.

2. Idris AS.

3. Nuh AS.

4. Hud AS.

5. Soleh AS.

6. Ibrahim AS.

7. Luth AS.

8. Ismail AS.

9. Ishak AS.

10. Yakub AS.

11. Yusuf AS.

12. Ayub AS.

13. Sueb AS.

14. Musa AS.

15. Harun AS.

16. Zulkifli AS.

17. Daud AS.

18. Sulaiman AS.

19. Ilyas AS.

20. Ilyasa AS.

21. Yunus AS.

22. Zakaria AS.

23. Yahya AS.

24. Isa AS.

25. Muhammad SAW.



Nabi yang mendapat julukan Ulul Azmi atau nabi/rasul yang memiliki ketabahan yang luar biasa dalam menjalankan kenabiannya : 1. Nuh AS. 2. Ibrahim AS. 3. Musa AS. 4. Isa AS. 5. Muhammad SAW.

Rabu, 27 Julai 2011

Malaikat di rumahmu

Suatu hari ada seorang bayi yang akan dilahirkan ke dunia. Sang bayi bertanya kepada Tuhan;

“Para malaikat mengatakan bahawa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tapi bagaimana cara aku hidup di sana, sedangkan aku begitu kecil dan lemah?”

Tuhan menjawab;

“Aku telah memilih satu malaikat untukmu, dia akan menjaga dan mengasihimu..”

Sang bayi berkata lagi;

“Tapi di sini, di syurga, aku hanya bernyanyi dan ketawa ria. Semuanya sudah cukup membahagiakanku..”

Tuhan menjawab lagi;

“Malaikatmu akan menyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan menjadi lebih berbahagia..”

Sang bayi bertanya lagi;

“Dan bagaimana aku bisa mengerti saat orang berbicara kepadaku, aku tidak mengerti bahasa mereka?”

Tuhan menjawabnya;

“Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa yang paling indah yang pernah kamu dengar, dengan penuh kesabaran dan perhatian dia akan mengajarkan bagaimana kamu berbicara..”

“Aku mendengar di dunia banyak orang yang jahat, siapa yang akan melindungiku?”

“Malaikatmu akan melindungimu, walaupun nyawanya akan dipertaruhkan..”

“Pasti aku akan sedih kerana tidak dapat melihatMu lagi..”

“Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentangKu, dan dia akan mengajarkan kepadamu bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaKu, walaupun sesungguhnya Aku sentiasa berada di sisimu..”

Saat itu syurga begitu tenang sehingga suara dari dunia dapat didengar, dan sang bayi bertanya kepada Tuhan;

“Tuhanku, jika aku harus berangkat sekarang, bolehkah Engkau memberitahuku nama malaikat tersebut?”
Jawab Tuhan;

“Kamu akan memanggil malaikatmu…..IBU…”

Kenali musuh utama kita

Nama : Iblis Laknatullah

Status diri : Fasik kelas pertama

Agama : Kufur

Tempat Tinggal di dunia : Hati-hati mereka yg lalai

Tempat Tinggal di akhirat : Neraka jahanam

Kawasan : Setiap tempat yg di dalamnya tiada usaha untuk mengingati ALLAH.

Arah Perjalanan : Tiada haluan dan bengkak-bengkok.

Isteri di dunia : Setiap wanita yg tidak menutup aurat,tidak mentaati Allah, Rasul dan suaminya.

Kaum kerabat : Semua golongan yg menentang dan memusuhi ALLAH

Modal Pusingan : Angan - angan kosong.

Tempat Pertemuan : Pasar - pasar.

Musuh Ketat : Setiap org Islam yg beriman dan bertaqwa.

Motto kerja : ' Hipokrasi asas akhlak '.

Kesukaannya : Melalaikan org dari mengingati ALLAH , menggoda dan menyesatkannya.

Cita - cita : Supaya semua makhluk di muka bumi ini menjadi kufur sepertinya.

Kelemahannya : Bila orang membaca Istighfar.

Lambang : Sebarang tatu.

Pejabat Operasi : Tandas , bilik air , tempat yg bernajis dan kotor serta tempat - tempat maksiat.

Rakan kongsi : Golongan munafik serta syaitan-syaitan dari kalangan jin dan manusia.

Sumber Pendapatan : Segala harta yg diperoleh dgn jalan yg haram dan riba'.

Jenis perkhidmatan : Menggalakkan manusia mengerjakan kemungkaran dan kederhakaan terhdp ALLAH

Tempoh Perkhidmatan : Sehingga hari kiamat.

Matlamat Perjalanan : Membawa setiap makhluk ke neraka Jahannam.

Teman Sejawat : Org yg suka mendiamkan dirinya dari menyatakan kebenaran.

Ganjaran : Dosa dan kemurkaan ALLAH.

Berkomunikasi Dgn : Orang yg suka mengumpat, mencaci, memaki hamun,menghasut, pedengki dan pedendam.

Makanan kegemaran : Daging orang mati dan segala najis dan kekotoran.

Yang ditakuti : Orang mukmin yang bertaqwa , beriman dan beramal.

Yang dibenci : Orang yang sentiasa berzikir dan mengingati ALLAH.

Alat Perangkap : Wanita cantik , model , pelacur , peragawati , dan sebagainya.

Saat Ajal : Bila tiba waktu yg ditentukan ALLAH di hari kiamat kelak.

Tugas yg paling disukai : Homosex dan lesbian

Janji-janji : Janji kosong , angan-angan dan tipu daya.

Yg membuatnya menangis : Bila orang sujud kepada ALLAH.

Bidadari Untuk Umar R.A.

Umar r.a. adalah salah satu dari sahabat Rasulullah s.a.w. Semenjak ia memeluk Islam kaum muslimin seakan memperoleh suatu kekuatan yang sangat besar. Sejak itulah mereka berani solat dan tawaf dikaabah secara terang-terangan. Umar r.a. adalah seorang yang warak, ia sangat teliti dalam mengamalkan Islam. Umar r.a. mempelajari surah Al-Baqarah selama 10 tahun, ia kemudian melapor kepada Rasulullah s.a.w. , "Wahai Rasulullah s.a.w. apakah kehidupanku telah mencerminkan surah Al-Baqarah, apabila belum maka aku tidak akan melanjutkan ke surah berikutnya".Rasulullah s.a.w. menjawab, "Sudah... "!. Umar r.a. mengamalkan agama sesuai dengan kehendak Allah s.w.t. Kerana kesungguhannya inilah maka banyak ayat di Al-Quran yang diturunkan Allah s.w.t. berdasarkan kehendak yang ada pada hatinya, seperti mengenai pengharaman arak, ayat mengenai hijab, dan beberapa ayat Al-Quran lainnya.

Rasulullah s.a.w. seringkali menceritakan kepada para sahabatnya mengenai perjalannya mi'raj menghadap Allah s.w.t. Rasulullah s.a.w. sering pula menceritakan bagaimana keadaan surga yang dijanjikan Allah s.w.t. kepada sahabat-sahabatnya. Suatu hari ketika Rasulullah s.a.w. dimi'rajkan menghadap Allah s.w.t. malaikat Jibril a.s. memperlihatkan kepada Rasulullah s.a.w. taman-taman surga. Rasulullah s.a.w. melihat ada sekumpulan bidadari yang sedang bercengkerama. Ada seorang bidadari yang begitu berbeza dari yang lainnya. Bidadari itu menyendiri dan tampak sangat pemalu. Rasulullah s.a.w. bertanya kepada Jibril a.s., "Wahai Jibril, bidadari siapakah itu"?. Malaikat Jibril a.s. menjawab, "Bidadari itu adalah diperuntukkan bagi sahabatmu Umar r.a.". Pernah suatu hari ia membayangkan tentang surga yang engkau ceritakan keindahannya. Ia menginginkan untuknya seorang bidadari yang berbeza dari bidadari yang lainnya. Bidadari yang diinginkannya itu berkulit hitam manis, dahinya tinggi, bahagian atas matanya berwarna merah, dan bahagian bawah matanya berwarna biru serta memiliki sifat yang sangat pemalu. Kerana sahabat-mu itu selalu memenuhi kehendak Allah s.w.t. maka saat itu juga Allah s.w.t. menjadikan seorang bidadari untuknya sesuai dengan apa yang dikehendaki hatinya".

Selasa, 26 Julai 2011

Oh betapa sempurnanya...

SUMBER PETUNJUK

Al-Qur’an sebagai sebuah Kitab yang diturunkan oleh Allah pencipta semesta alam berfungsi sebagai petunjuk bagi orang-orang yang takut kepada Tuhan (takwa). Allah tidak ada menetapkan kitab lain untuk dijadikan sebagai sumber petunjuk.

Kitab ini, tidak ada keraguan di dalamnya, petunjuk bagi orang yang takwa. [Q.S. 2:2]

Petunjuk al-Qur’an meliputi penjelasan atas segala sesuatu yang dihukumkan Allah atas manusia, baik itu berupa ketetapan, suruhan, maupun larangan.

“Bukanlah (al-Qur’an) itu perkataan yang diada-adakan, tetapi ia membenarkan (Kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan petunjuk serta rahmat bagi kaum yang beriman.” [Q.S. 12:111]

TERJAGA

Diantara upaya syaitan untuk menjauhkan manusia dari al-Qur’an adalah dengan cara meniupkan keragu-raguan atas keaslian al-Qur’an. Kita jangan sampai goyah oleh godaan semacam itu karena Allah sendiri telah menjamin untuk menjaga al-Qur’an.

"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Peringatan (al-Qur’an), dan Kamilah yang menjaganya." [Q.S. 15:9]

JELAS DAN MUDAH

Semua perintah, larangan, dan ketetapan yang diturunkan Allah untuk manusia tertulis dengan jelas di dalam al-Qur’an. Selain jelas, al-Qur’an juga dimudahkan Allah untuk jadi peringatan bagi manusia. Selama kita membuka hati terhadapnya maka petunjuk cahaya keselamatan akan didapatkan.

"(al-Qur’an) itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada orang-orang yang berpengetahuan. Tiada yang menyangkal ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim". [Q.S. 29:49]

“Seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Allah yang menjelaskan, supaya Dia mengeluarkan orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan dari kegelapan kepada cahaya”. [Q.S. 65:11]

Dengan sifat ayat-ayat al-Qur’an yang jelas dan menjelaskan maka untuk mengikutinya tidak diperlukan apa yang diistilahkan sebagai “asbabun nuzul”, “ilmu nahwu-sharaf” dan sebagainya. Terjemahan al-Qur’an dalam berbagai bahasa dengan mudah bisa didapati sekarang ini.

Syarat-syarat “asbabun nuzul”, “ilmu nahwu-sharaf” dan sebagainya diada-adakan oleh orang zalim untuk membuat manusia “ngeri” terhadap al-Qur’an. Padahal, Allah sendiri menyatakan bahwa al-Qur’an itu dimudahkan-Nya untuk menjadi peringatan

“Dan sesungguhnya telah kami mudahkan al-Qur'an itu untuk peringatan. Maka adakah orang yang mau memikirkan?” [Q.S. 54:17]

Penguasaan bahasa Arab tentu saja nilai lebih yang positif. Namun kembali, hal itu bukanlah syarat untuk memahami al-Qur’an.

TERPERINCI

Disamping memberi petunjuk atas segala sesuatu, Allah memfatwakan bahwa al-Qur’an bersifat terperinci. Terperinci artinya adalah terperinci. Orang-orang yang tidak beriman kerap tidak bisa mencerna sebuah kata dalam bahasa Indonesia tersebut.



Dengan fatwa Allah ini gugurlah fatwa-fatwa ajaran palsu yang mengatakan bahwa al-Qur’an masih bersifat garis besar dan dibutuhkan sumber lain untuk memerinci petunjuk-Nya.



“Apakah kepada selain Allah aku mencari hakim, padahal Dialah yang telah menurunkan Kitab kepadamu secara terperinci? Dan orang-orang yang telah kami turunkan Kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Kitab itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali menjadi orang yang ragu-ragu.” [Q.S. 6:114]



Tingkat keterperincian al-Qur’an adalah sesuai dengan yang dikehendaki Allah. Bisa saja Allah menetapkan suatu hal dengan batasan yang longgar seperti tentang rangkaian gerakan shalat (berdiri, ruku’, dan sujud) yang tidak ditetapkan bagaimana bentuknya. Sebaliknya bisa pula Allah menetapkan sebuah batasan yang sangat ketat sebagaimana dapat dibaca pada ayat tentang waris di bawah ini.



“Allah mewasiatkan kepadamu tentang (pembagian warisan) untuk anak-anakmu, yaitu: bagian seorang anak lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuan. Jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua orang, maka bagi mereka 2/3 dari harta yang ditinggalkan, dan jika anak perempuan itu seorang saja maka ia memperoleh 1/2 harta. Dan untuk dua orang ibu bapak, bagi masing-masing memperoleh 1/6 dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak. Jika yang meninggal itu tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu bapaknya saja, maka ibunya memperoleh 1/3. jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya memperoleh 1/6 sesudah dipenuhi wasiat dan hutang-hutangnya… .Dan bagi kamu 1/2 dari harta yang ditinggalkan istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika istri-istrimu mempunyai anak maka kamu memperoleh 1/4 dari harta yang ditinggalkannya, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuatnya dan hutang-hutangnya. Dan bagi para istri memperoleh 1/4 dari harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para istri itu memperoleh 1/8 dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat dan hutang-hutangnya. Dan jika seseorang wafat baik laki-laki atau perempuan yang tidak meninggalkan bapak dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki atau seorang saudara perempuan, maka masing-masing dari kedua saudara itu memperoleh 1/6. Tetapi jika saudara-saudara lebih dari seorang, maka mereka berbagi dalam yang 1/3 sesudah dipenuhi wasiat dan hutang-hutangnya dengan tidak merugikan. Itulah ketetapan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun.” [Q.S. 4:11-12]



Karena Allah bisa menetapkan suatu ketentuan dengan sangat ketat dan mendetil jika Dia mau, maka ketika ada perintah yang kesannya ”sederhana”, memang hanya begitulah yang Dia mau.



Sebagai contoh, Allah memerintahkan untuk membasuh empat anggota tubuh sebelum shalat, bukan tujuh anggota tubuh. Kalau ada yang menilai bahwa perintah membasuh empat anggota tubuh masih belum cukup terperinci, maka orang tersebut telah menganggap dirinya lebih tahu daripada Tuhan.



LENGKAP



Selain terperinci, al-Qur’an pun dengan lengkap memuat segala pesan Allah untuk manusia tanpa ada yang diluputkan oleh-Nya. Allah mustahil lupa, karenanya tidak bisa diterima keberadaan kitab lain apapun yang diklaim sebagai “pelengkap” al-Qur’an.



“… tidak Kami luputkan sesuatupun di dalam Kitab itu, kemudian kepada Tuhan merekalah, mereka akan dikumpulkan”. [Q.S. 6:38]



Terhadap hal-hal yang tidak ditetapkan Allah di dalam al-Qur’an, maka terpulang kepada manusia untuk menimbang dan memutuskannya. Termasuk ke dalam hal-hal yang tidak ditetapkan ini adalah: cara beternak, konsep acara resepsi pernikahan, cara mandi, detil penyelenggaraan jenazah, dan lain-lain.



SEMPURNA



Untuk mempermudah pemahaman tentang sifat al-Qur’an yang sempurna, kita dapat merenungi tubuh kita. Allah telah menciptakan bentuk tubuh manusia secara sempurna. Apabila kemudian muncul tambahan daging tumbuh (tumor) pada tubuh manusia, itu bukan sesuatu yang akan semakin menyempurnakan melainkan penyakit yang harus dihilangkan.



Begitu juga dengan al-Qur’an yang Allah katakan telah sempurna, syariat tambahan yang digandengkan bersama al-Qur’an merupakan bid’ah yang harus dihapuskan.



”Dan telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (al-Qur’an) dengan kebenaran dan keadilan. Tidak ada yang dapat mengubah-ubah kalimat-Nya dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” [Q.S. 6:115]



PENGUJI KEBENARAN KITAB LAIN

Allah telah menurunkan kitab suci-kitab suci lain sebelum akhirnya Ia menurunkan al-Qur’an melalui Nabi penutup. Kitab suci yang telah diturunkan sebelum al-Qur’an telah mengalami banyak distorsi melalui campur tangan pemuka-pemuka agama (yahudi dan nasrani) yang mengubah ayat-ayat Allah dan menukarnya dengan ucapan-ucapan mereka sendiri.



Sepatutnya manusia (agama apapun) yang takut kepada Allah tidak lagi mencari kebenaran pada kitab suci-kitab suci terdahulu. Bila ingin menemukan kebenaran haruslah mencarinya pada al-Qur’an karena ia diturunkan Allah sebagai batu ujian untuk menilai kebenaran kitab-kitab sebelumnya.



Dan Kami telah menurunkan kepada kamu Kitab dengan kebenaran, yang membenarkan Kitab sebelumnya, dan menjaga (kebenaran)nya. Maka putuskanlah antara mereka menurut apa yang telah ditirunkan Allah, dan janganlah mengikuti keinginan mereka dengan mengabaikan kebenaran yang telah datang kepadamu. [Q.S. 5:48]





Hak Cipta Hanya milik Allah SWT

Isteri solehahkah aku?

Tidak banyak syarat yang dikenakan oleh Islam untuk seseorang wanita menerima gelaran solehah, dan seterusnya menerima pahala syurga yang penuh kenikmatan dari Allah s.w.t.

Mereka hanya perlu memenuhi 2 syarat iaitu :

1. Taat kepada Allah dan RasulNya
2. Taat kepada suami

Perincian dari dua syarat di atas adalah sebagai berikut :

1. Taat kepada Allah dan RasulNya

Bagaimana yang dikatakan taat kepada Allah s.w.t. ?

- Mencintai Allah s.w.t. dan Rasulullah s.a.w. melebihi dari segala-galanya.

- Wajib menutup aurat

- Tidak berhias dan berperangai seperti wanita jahiliah

- Tidak bermusafir atau bersama dengan lelaki dewasa kecuali ada mahram bersamanya

- Sering membantu lelaki dalam perkara kebenaran, kebajikan dan taqwa

- Berbuat baik kepada ibu & bapa

- Sentiasa bersedekah baik dalam keadaan susah ataupun senang

- Tidak berkhalwat dengan lelaki dewasa

- Bersikap baik terhadap tetangga

2. Taat kepada suami

- Memelihara kewajipan terhadap suami

- Sentiasa menyenangkan suami

- Menjaga kehormatan diri dan harta suaminya selama suami tiada di rumah

- Tidak bermasam muka di hadapan suami

- Tidak menolak ajakan suami untuk tidur

- Tidak keluar tanpa izin suami

- Tidak meninggikan suara melebihi suara suami

- Tidak membantah suaminya dalam kebenaran

- Tidak menerima tamu yang dibenci suaminya

- Sentiasa memelihara diri, kebersihan & kecantikannya serta rumah tangga

FAKTOR YANG MERENDAHKAN MARTABAT WANITA

Sebenarnya puncak rendahnya martabat wanita adalah dari faktor dalaman. Bukanlah faktor luaran atau yang berbentuk material sebagaimana yang digembar-gemburkan oleh para pejuang hak-hak palsu wanita.

Faktor-faktor tersebut ialah:

1) Lupa mengingat Allah

Kerana terlalu sibuk dengan tugas dan kegiatan luar atau memelihara anak-anak, maka tidak hairanlah jika banyak wanita yang tidak menyedari bahawa dirinya telah lalai dari mengingat Allah. Dan saat kelalaian ini pada hakikatnya merupakan saat yang paling berbahaya bagi diri mereka, di mana syaitan akan mengarahkan hawa nafsu agar memainkan peranannya.

Firman Allah s.w.t. di dalam surah al-Jathiah, ayat 23: ertinya:

" Maka sudahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya. Dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya."

Sabda Rasulullah s.a.w.: ertinya:

"Tidak sempurna iman seseorang dari kamu, sehingga dia merasa cenderung kepada apa yang telah aku sampaikan." (Riwayat Tarmizi)

Mengingati Allah s.w.t. bukan saja dengan berzikir, tetapi termasuklah menghadiri majlis-majlis ilmu.

2) Mudah tertipu dengan keindahan dunia.

Keindahan dunia dan kemewahannya memang banyak menjebak wanita ke perangkapnya. Bukan itu saja, malahan syaitan dengan mudah memperalatkannya untuk menarik kaum lelaki agar sama-sama bergelumang dengan dosa dan noda. Tidak sedikit yang sanggup durhaka kepada Allah s.w.t. hanya kerana kenikmatan dunia yang terlalu sedikit.

Firman Allah s.w.t. di dalam surah al-An'am: ertinya:

" Dan tidaklah penghidupan dunia ini melainkan permainan dan kelalaian dan sesungguhnya negeri akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa, oleh kerana itu tidakkah kamu berfikir."

3) Mudah terpedaya dengan syahwat.

4) Lemah iman.

5) Bersikap suka menunjuk-nunjuk.

Dunia adalah perhiasan, perhiasan dunia yang terbaik adalah Wanita yang solehah.

Bacalah...

Keutamaan Membaca Al-Quran
( Petikan dari 'Keagungan Kitab Al-Quran dan Peminatnya' oleh Ustaz Abdullah Al-Qari bin Haji Salleh).

p/s: nombor 5 tu baru ku tahu...
1.Ibadat yang paling utama dari segi bacaan, manakala sembahyang sebesar ibadat dari segi gerak laku atau perbuatan.

2.Pahala membaca Al-Quran: 1 huruf 10 kebajikan, dan menurut Ibnu Majah diganda sampai 400 dan menurut Ibnu Al Jauzi diganda 700 kali

3.Balasan satu huruf yang dibaca ialah bidadari di syurga

4.Juga dikatakan balasan sebatang pokok di syurga

5.Pahala membaca satu huruf al-Quran ;- Dalam sembahyang - 100 kebajikan Di luar sembahyang berwudhuk 50 kebajikan Tanpa wudhuk - 10 kebajikan

6.Pembaca al-Quran adalah hartawan dan pahala membaca tidak akan putus mengikut Ibnu Abbas.

7.Untuk selamat daripada api neraka

8.Mendapat kedudukan yang tinggi dan mulia bersama Malaikat.

9.Di hari kiamat, al-Quran menjadi pembela

10.Pembaca akan memperolehi keamanan 

11.Membaca sebelum tidur akan mendapat kawalan Malaikat.

12.Pembaca dimasukkan ke dalam golongan Siddiqin.

Hukum Makan Sayur Dari Baja Najis

Soalan

Assalamualaikum,

Saya ingin bertanya tentang hukum memakan makanan yang menggunakan baja daripada najis...

Baru-baru ini heboh diperkatakan bahawa air kencing telah digunakan sebagai baja untuk sayur taugeh...

Bolehkah kita makan sayur taugeh tersebut ?

Syukran jazilan.

Jawapan

Wa'alaikumussalam,

Makan sayur yang bajanya bahan najis, hukumnya harus atau halal. Walaubagaimanapun jika ada air najis pada sayur tersebut, hendaklah dibasuh dahulu Kalau najis mughallazah, hendaklah dibasuh dengan tujuh kali air, satu daripadanya dengan air tanah.

Wallahu a'lam.

Lakukanlah...

BERSOLAT di belakang imam, iaitu secara berjemaah antara cara untuk kita melatih diri supaya khusyuk dalam mengerjakan ibadat paling utama itu.

Melalui cara berjemaah, ia dapat menimbulkan rasa khusyuk pada setiap rukun. Khusyuk dalam solat adalah antara perkara yang pertama diangkat daripada umat Nabi Muhammad.

Kita hendaklah merebut peluang waktu dan solat lain, selain solat fardu iaitu dengan mengerjakan segala solat sunat dan nawafil.

Menunaikan solat sunat dan nawafil adalah kesempatan berharga dan peluang yang sentiasa terbuka bagi melatih diri bagaimana untuk khusyuk ketika bersolat.

Dalam mendirikan solat sunat dan nawafil, hendaklah kita melatih diri dengan mengerjakannya disertai amalan memanjangkan bacaan dan berdiri dengan lebih lama.

Ia dilakukan selain pada waktu yang diriwayatkan mengenai ketidakharusan memperpanjangkan bacaan seumpama bacaan dalam solat fajar.

Rasulullah bersabda bermaksud: "Solat yang paling afdal adalah dengan qunut yang lama." Diriwayatkan oleh Muslim dan selainnya makna qunut yang lama adalah berdiri dengan lama.

Bersegeralah dan memanjangkan rukuk dan sujud serta perbanyakkan doa dalam sujud.

Rasulullah memohon perlindungan dengan Allah daripada ketidakwujudan khusyuk dalam solat di mana Baginda bersabda bermaksud:

"Wahai Allah, Sesungguhnya aku berlindung dengan-Mu dari hati yang tidak khusyuk." (Hadis riwayat At-Tirmidzi dan An Nisaai).

Isnin, 25 Julai 2011

Tentang Ramadhan

Sejarah Ramadhan

1) Ramadhan: Ertinya panas terik

2) Bulan diturunkan Al Quran dan disebut (syahru ramadhana)

3) Berlakunya Perang Badar Kubra dan mendapat kemenangan.

4) Bulan dimana Nabi s.a.w mengambil semula Mekah dari tangan Musyrikin dan berakhirnya penyembahan berhala.

5) Di dalamnya dipilih ada Malam Al-Qadar yakni lebih baik daripada 1000 bulan.

6) Di pilih untuk ibadat puasa.

7) Di pilih untuk lain2 ibadat (tadarus Al Quran)

Kelebihan Bulan Ramadhan

1) Kamu akan di naungi Ramadhan (bagi yang telah meninggal dunia terlepas dari siksa kubur).

2) Bulan penuh keberkatan.

3) Di malamnya ada lebih baik daripada 1000 bulan.

4) Amalan solat sunat menyamai dengan solat fardhu.

5) Manakala solat fardhu mendapat 70 kali ganda.

6) Bulan sabar dan pahalanya adalah syurga.

7) Bulan menambah rezeki.

8 ) Memberi berbuka banyak pahala.

9) Bulan keampunan :-

- Doa yang paling makbul iaitu doa sebelum berbuka puasa & juga doa ada sepertiga malam.

- 10 hari pertama adalah mulanya rahmat,

- 10 hari pertengahan - pengampunan,

- 10 hari terakhir - kemerdekaan api neraka.

Amalan-amalan di bulan Ramadhan

(Tidak dapat buat semua, jangan tinggal semua)

1) Mengucapkan Selamat Menyambut Bulan Ramadhan

2) Menempah pakaian untuk Ramadhan

3) Niat puasa sebulan pd permulaan Ramadhan

4) Hendak tidur bacalah 4 ayat terakhir Surah Al Kahfi supaya dapat bangun malam

5) Berazam melakukan Terawih 20 rakaat (bukan 8 rakaat)

6) Bertadarus secara bersemak (bukan sendirian)

7) Solat berjemaah setiap waktu

8) Solat jemaah di masjid/surau

9) Amalkan Qiyamulail walaupun pendek

10) Sahur diwaktu akhir

11) Sahur - utk mengelakkan makanan tidak hadam elakkan makanan pedas dan tutup sahur dengan air susu

12) Mandi Janabat sebelum Imsak

13) Kurangkan tidur

14) Tunaikan Solat sunat fajar (Solat Sunat Subuh)

15) Tunaikan Solat Dhuha

16) Tidur waktu cuti (satu jam sebelum Zohor)

17) Tunaikan solat Rawatib

18) Jaga pacaindera

19) Elakkan gosok gigi selepas tergelincir matahari hingga berbuka

20) Hadiri majlis ilmu

21) Buat baik kepada ibubapa

22) Isteri hendaklah taat pada suami

23) Banyakkan bersedekah

24) Berbuka dengan 3 biji kurma dan air yang belum dipanaskan oleh api

25) Berbuka bersama org tua

26) Jemput tetamu berbuka

27) Kurangkan berat badan

28) Banyakkan i'tikaf di masjid (lelaki sahaja)

29) Baiki hubungan suami isteri

30) Baiki hubungan jiran

31) Isteri jauhi drpd keluar memakai mekap & perhiasan

32) Elakkan berbelanja berlebihan

33) Kuatkan kesabaran

34) Banyakkan selawat, istighfar, bertasbih

35) Berazam beramal (pada malam Lailatul Qadar)

36) Mengejut anak dan isteri di malam Lailatul Qadar

37) Elakkan menonton TV yang mengandungi nafsu

38) Elakkan mendengar radio berunsur hiburan hingga melalaikan

39) Berdoa dengan nada lembut dan merayu

40) Jauhkan bercumbu dengan suami/isteri

41) Mendoakan ibu bapa samaada hidup atau yang meninggal dunia

42) Melazimkan solat waktu

43) Elakkan sebelum berbuka bersiar2 yg menjadikan pandangan liar

44) Elakkan banyak berhutang

45) Melepaskan perasaan sedih melepaskan Ramadhan ditakuti tidak bertemu lagi dengan Ramadhan akan datang

46) Mengeluarkan zakat fitrah

Rahsia Iblis

Seorang sahabat Nabi s.a.w bernama Anas b. Malik telah meriwayatkan satu hadis Nabi s.a.w yg menceritakan mengenai pertanyaan-pertanyaan iblis kepada Allah s.w.t tentang banyak perkara.

1. Iblis bertanya kepada Allah s.w.t: " Ya Tuhanku! Engkau telah memberikan kepada anak Adam itu tempat tinggal, iaitu rumah untuk berzikir kepadaMu.Tunjukkanlah kepadaku tempat kediamanku." Firman Allah s.w.t yang bermaksud: "Wahai iblis! tempat kediamanmu ialah bilik air (tandas)."

2. Iblis berkata "Ya Tuhanku! Engkau telah memberikan kepada anak adam itu tempat mereka berkumpul (masjid, surau), dimanakah tempat bagiku berkumpul?." Firman Allah s.w.t yang bermaksud: "Wahai iblis! tempatmu berkumpul ialah di pasar-pasar, tampat-tempat hiburan (pusat membeli-belah, kelab malam, pesta-pesta, majlis maksiat) dan sebagainya."

3. Iblis berkata lagi "Ya Tuhanku! Engkau telah memberikan mereka anak Adam itu kitab untuk mereka membacanya. Tunjukkanlah padaku apakah bahan bacaanku?" Firman Allah s.w.t yang bermaksud: "Wahai Iblis, bahan bacaanmu ialah syair (sajak, lagu, puisi yang melalaikan manusia dari mengingati Tuhan).

4. Iblis berkata "Wahai Tuhanku! Engkau telah memberikan mereka cerita-cerita (kata-kata benar), apakah cerita-cerita bagiku?". Firman Allah s.w.t yang bermaksud: "Cerita-cerita bagimu adalah kata-kata dusta (bohong atau yang berkaitan dengannya)".

5. Iblis bertanya lagi: "Wahai Tuhanku! Engkau telah memberikan azan kepada anak Adam untuk mengajak atau mengumpulkan orang datang bersembahyang berjemaah, apakah azanku untuk mengumpul orang?". Firman Allah s.w.t yang bermaksud: "Wahai iblis, azan untuk mu ialah seruling."

6. Tanya iblis lagi: "Ya Tuhanku! Engkau telah mengutus para utusanmu (para nabi dan rasul) kepada anak Adam, siapakah yang menjadi utusan bagiku?". Firman Allah s.w.t yang bermaksud: "Wahai iblis para utusanmu ialah terdiri dari dukun (peramal nasib), ataupun yang lebih kurang sama dengannya."

7. Kata iblis "Ya Tuhanku! Engkau telah berikan kitab bertulis (ayat-ayat Al-Quran)kepada anak Adam. Apakah tulisan bagiku?." Firman Allah s.w.t yang bermaksud: "Wahai iblis, tulisanmu adalah tulisan gincu yang palsu dibadan, (seperti gincu, tatu, tahi lalat yang diada-adakan dan yang lebih kurang sama dengannya).

8. kata iblis: "Wahai Tuhanku! Engkau telah memberikan kepada anak Adam itu perangkap-perangkap. Apakah perangkap bagiku?." Allah s.w.t berfirman yang bermaksud "wahai iblis, perangkap untukmu ialah wanita-wanita."

9. Kata iblis "Wahai Tuhanku! Engkau telah memberikan makanan kepada anak-anak Adam (yang disebutkan namaMu), apakah makanan untukku?. "Firman Allah s.w.t yang bermaksud: "Wahai iblis, makanan untukmu ialah sesuatu yang tidak disebut nama Allah."

10. Kata iblis: "Wahai Tuhanku! Engkau telah memberikan minuman kepada anak-anak Adam, apakah minuman untukku? "Firman Allah s.w.t yang bermaksud: "Wahai iblis, minuman untukmu ialah sesuatu yang memabukkan dan yang tidak dimulakan dengan nama Allah


Baca Bible

BOLEHKAH orang Islam menyimpan Bible di rumahnya? Tujuan membeli kitab berkenaan adalah untuk bacaan pengetahuan, terutama bagi mereka yang baru memeluk Islam? Adakah ia patut dimusnahkan atau dibuang?

INGIN TAHU

JAWAPAN Apabila seorang itu baru memeluk agama Islam, kitab yang paling wajar dibacanya ialah al-Quran dan bukan Bible.

Pernah Omar r.a menceritakan kepada Nabi dia membaca Injil, lalu berubah muka Nabi dan Baginda bersabda: jika Isa a.s masih hidup, tentu dia sendiri akan membaca al-Quran.

Ini membuktikan kitab rujukan orang Islam mestilah al-Quran, apalagi bagi yang baru memeluk agama Islam akan lebih mengelirukan jika dia merujuk Bible, walaupun dengan tujuan untuk pengetahuan.

Bakarlah kitab itu dan rujuklah kepada al-Quran saja kerana pengajaran dalam al-Quran adalah lengkap.

Jumaat, 22 Julai 2011

Suami saya soleh?...

Aku sekadar copy dan paste

"Apakah doa kamu?"

"Semoga dikurnia suami soleh yang boleh membimbing saya dunia dan akhirat"

Jawapan begini biasa diberikan gadis yang bakal mendirikan rumahtangga ataupun pengantin baru. Kebanyakan wanita jika diajukan mengenai jodoh, mahukan suami soleh. Tetapi, apakah suami yang diidamkan itu, benar-benar memenuhi keperluan wanita? Cuba kita jenguk apa yang berlaku dalam sesebuah rumahtangga selepas doa sigadis untuk mendapatkan 'lelaki soleh' mungkin sudah dimakbulkan Allah. Lelaki yang soleh amat takut kepada Allah. Salah satu bukti ketakutannya kepada Allah ialah mengerjakan solat. Jadi lelaki yang soleh akan menyuruh, malah kekadang sehingga menyuruh, malah memaksa isterinya solat. Tetapi ada isteri yang liat untuk solat, sedangkan sebelum kahwin dia kata dia mahukan suami yang soleh.

Sedang si isteri sedap tidur diwaktu malam, si suami kejutkan suruh solat tahajud. "Apalah suamiku ini?" rungut si isteri. Dulu si gadis mahukan lelaki soleh, tetapi selepas dapat lelaki soleh yang kejutkan si isteri untuk solat tahajud, dia marah-marah pula.

Lelaki yang soleh amat taat kepada Allah. Islam mewajibkan wanita tutup aurat. Jadi suami yang soleh tidak akan benarkan isterinya keluar rumah atau mengenakan pakaian sesuka hati. Atau berhias dan bermekap tebal. Suami yang solah akan memastikan si isteri tutup aurat. Tetapi ada isteri kurang senang dengan perkara begini. Bukankah dulu, anda berdoa untuk mendapat suami yang soleh, tetapi bila dimakbulka anda bantah pula cakapnya!

Suami yang soleh tidak akan duduk dirumah sahaja-'berada dibawah ketiak isteri sepanjang hari'. Ini kerana jihad fisabilillah adalah antara program lelaki soleh. Dia akan sentiasa kelaur untuk berjuang. Sama juga dengan mencari rezeki halal, sehingga kadang-kadang balik lewat malam. Ini lagi tak disukai wanita. Jika dulu anda dambakan suami soleh, bila dah dapat, cara hidupnya pulak yang tak anda sukai.

Lelaki yang soleh juga akan menjadikan masjid sebagai 'rumah keduanya'. Ini pon ada wanita tak suka, asyik-asyik ke masjid aje, kata mereka.

Lelaki yang soleh amat taat kepada kedua ibubapanya. Malah baktinya kepada ibubapanye melebihi kepada isteri. Ini menyebabkan sesetengah isteri amat cemburu. Dulu anda mahukan lelaki yang soleh (amat taat kepada ibunya), bila dah dapat, anda marah pula! Macamana doa anda dulu??

Lelaki yang soleh juga tidak hidup bermewah-mewah. Wangnya yang banyak dihabiskan dalam perjuangan. Dia pun takut terima rasuah dan segala macam duit haram. Jadi dia tak dpatlah beri barang-barang mewah seperti rumah besar, kereta besar dan rantai berjela kepada isteri dan keluarganya. Dalam perkara ini pon ada isteri yang tak gemar. Jika dulu doa mahukan suami soleh, tetapi sekarang tidak suka pula sikapnya.

Lelaki yang soleh mahu menjauhkan diri daripada maksiat. Dia buat yang halal sahaja. Salah satu perkara yang halal ialah kahwin empat. Ini memang mana-mana perempuan pantang malah membenci suaminya kahwin lagi. Bukankah dulu anda mahukan lelaki yang soleh?

Demikian banyaknya perkara yang tidak disukai oleh isteri walaupun doanya dulu mahu mendapat suami yang soleh. Berdasarkan kriteria yang dibincangkan diatas, jelaslah suami yang soleh tidak dapat memberikan sebahagian besar daripada kehendak duniawi si isteri. Si isteri tak perlulah mengeluh, sebaliknya bersyukur kerana doa untuk mendapatkan suami yang soleh, mungkin telah dimakbulkan Allah. Ingatlah, isteri-isteri Rasulullah s.a.w. sendiri pernah ditawarkan pilihan dunia (kesenangan) atau akhirat, akhirnya mereka memilih akhirat.

Kisah Nabi Idris

Diriwayatkan Nabi Idris as. telah naik ke langit pada hari Isnin. Peristiwa naiknya Nabi Idris as. ke langit ini, telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al-Quran. Firman Allah SWT bermaksud:

“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah, Idris yang tersebut di dalam Al-Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.”

(Maryam: 56-57)

Nama Nabi Idris as. yang sebenarnya adalah ‘Akhnukh’. Sebab beliau dinamakan Idris, kerana beliau banyak membaca, mempelajari (tadarrus) kitab Allah SWT.

Setiap hari Nabi Idris menjahit qamis (baju kemeja), setiap kali beliau memasukkan jarum untuk menjahit pakaiannya, beliau mengucapkan tasbih. Jika pekerjaannya sudah selesai, kemudian pakaian itu diserahkannya kepada orang yang menempahnya dengan tanpa meminta upah. Walaupun demikian, Nabi Idris masih sanggup beribadah dengan amalan yang sukar untuk digambarkan. Sehingga Malaikat Maut sangat rindu berjumpa dengan beliau.

Kemudian Malaikat Maut bermohon kepada Allah SWT, agar diizinkan untuk pergi menemui Nabi Idris as. Setelah memberi salam, Malaikat pun duduk.

Nabi Idris as. mempunyai kebiasaan berpuasa sepanjang masa. Apabila waktu berbuka telah tiba, maka datanglah malaikat dari Syurga membawa makanan Nabi Idris, lalu beliau menikmati makanan tersebut.

Kemudian baginda beribadah sepanjang malam. Pada suatu malam Malaikat Maut datang menemuinya, sambil membawa makanan dari Syurga. Nabi Idris menikmati makanan itu. Kemudian Nabi Idris berkata kepada Malaikat Maut: “Wahai tuan, marilah kita nikmati makanan ini bersama-sama.” Tetapi Malaikat itu menolaknya.

Nabi Idris terus melanjutkan ibadahnya, sedangkan Malaikat Maut itu dengan setia menunggu sampai terbit matahari. Nabi Idris merasa hairan melihat sikap Malaikat itu.

Kemudian beliau berkata: “Wahai tuan, mahukah tuan bersiar-siar bersama saya untuk melihat keindahan alam persekitaran? Malaikat Maut menjawab: Baiklah Wahai Nabi Allah Idris.”

Maka berjalanlah keduanya melihat alam persekitaran dengan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan hidup di situ. Akhirnya ketika mereka sampai pada suatu kebun, maka Malaikat Maut berkata kepada Nabi Idris as.: “Wahai Idris, adakah tuan izinkan saya untuk mengambil ini untuk saya makan? Nabi Idris pun menjawab: Subhanallah, mengapa malam tadi tuan tidak mahu memakan makanan yang halal, sedangkan sekarang tuan mahu memakan yang haram?”

Kemudian Malaikat Maut dan Nabi Idris meneruskan perjalanan mereka. Tidak terasa oleh mereka bahawa mereka telah bersiar-siar selama empat hari. Selama mereka bersahabat, Nabi Idris menemui beberapa keanehan pada diri temannya itu. Segala tindak-tanduknya berbeza dengan sifat-sifat manusia biasa. Akhirnya Nabi Idris tidak dapat menahan hasrat ingin tahunya itu.

Kemudian beliau bertanya: “Wahai tuan, bolehkah saya tahu, siapakah tuan yang sebenarnya? Saya adalah Malaikat Maut.”

“Tuankah yang bertugas mencabut semua nyawa makhluk?”

“Benar ya Idris.”

“Sedangkan tuan bersama saya selama empat hari, adakah tuan juga telah mencabut nyawa-nyawa makhluk?”

“Wahai Idris, selama empat hari ini banyak sekali nyawa yang telah saya cabut. Roh makhluk-makhluk itu bagaikan hidangan di hadapanku, aku ambil mereka bagaikan seseorang sedang menyuap-nyuap makanan.”

“Wahai Malaikat, apakah tujuan tuan datang, apakah untuk ziarah atau untuk mencabut nyawaku?”

“Saya datang untuk menziarahimu dan Allah SWT telah mengizinkan niatku itu.”

“Wahai Malaikat Maut, kabulkanlah satu permintaanku kepadamu, iaitu agar tuan mencabut nyawaku, kemudian tuan mohonkan kepada Allah agar Allah menghidupkan saya kembali, supaya aku dapat menyembah Allah Setelah aku merasakan dahsyatnya sakaratul maut itu.”

Malaikat Maut pun menjawab: “Sesungguhnya saya tidaklah mencabut nyawa seseorang pun, melainkan hanya dengan keizinan Allah.”

Lalu Allah SWT mewahyukan kepada Malaikat Maut, agar ia mencabut nyawa Idris as. Maka dicabutnyalah nyawa Idris saat itu juga. Maka Nabi Idris pun merasakan kematian ketika itu.

Di waktu Malaikat Maut melihat kematian Nabi Idris itu, maka menangislah ia. Dengan perasaan hiba dan sedih ia bermohon kepada Allah supaya Allah menghidupkan kembali sahabatnya itu. Allah mengabulkan permohonannya, dan Nabi Idris pun dihidupkan oleh Allah SWT kembali.

Kemudian Malaikat Maut memeluk Nabi Idris, dan ia bertanya: “Wahai saudaraku, bagaimanakah tuan merasakan kesakitan maut itu? Bila seekor binatang dilapah kulitnya ketika ia masih hidup, maka sakitnya maut itu seribu kali lebih sakit daripadanya. Padahal-kelembutan yang saya lakukan terhadap tuan, ketika saya mencabut nyawa tuan itu, belum pernah saya lakukan terhadap sesiapa pun sebelum tuan. Wahai Malaikat Maut, saya mempunyai permintaan lagi kepada tuan, iaitu saya sungguh-sungguh berhasrat melihat Neraka, supaya saya dapat beribadah kepada Allah SWT lebih banyak lagi, setelah saya menyaksikan dahsyatnya api neraka itu. Wahai Idris as. saya tidak dapat pergi ke Neraka jika tanpa izin dari Allah SWT.”
Akhirnya Allah SWT mewahyukan kepada Malaikat Maut agar ia membawa Nabi Idris ke dalam Neraka. Maka pergilah mereka berdua ke Neraka. Di Neraka itu, Nabi Idris as. dapat melihat semua yang diciptakan Allah SWT untuk menyiksa musuh-musuh-Nya. Seperti rantai-rantai yang panas, ular yang berbisa, kala, api yang membara, timah yang mendidih, pokok-pokok yang penuh berduri, air panas yang mendidih dan lain-lain.

Setelah merasa puas melihat keadaan Neraka itu, maka mereka pun pulang. Kemudian Nabi Idris as. berkata kepada Malaikat Maut: “Wahai Malaikat Maut, saya mempunyai hajat yang lain, iaitu agar tuan dapat menolong saya membawa masuk ke dalam Syurga. Sehingga saya dapat melihat apa-apa yang telah disediakan oleh Allah bagi kekasih-kekasih-Nya. Setelah itu saya pun dapat meningkatkan lagi ibadah saya kepada Allah SWT. Saya tidak dapat membawa tuan masuk ke dalam Syurga, tanpa perintah dari Allah SWT.” Jawab Malaikat Maut.

Lalu Allah SWT pun memerintahkan kepada Malaikat Maut supaya ia membawa Nabi Idris masuk ke dalam Syurga.

Kemudian pergilah mereka berdua, sehingga mereka sampai di pintu Syurga dan mereka berhenti di pintu tersebut. Dari situ Nabi Idris dapat melihat pemandangan di dalam Syurga. Nabi Idris dapat melihat segala macam kenikmatan yang disediakan oleh Allah SWT untuk para wali-waliNya. Berupa buah-buahan, pokok-pokok yang indah dan sungai-sungai yang mengalir dan lain-lain.

Kemudian Nabi Idris berkata: “Wahai saudaraku Malaikat Maut, saya telah merasakan pahitnya maut dan saya telah melihat dahsyatnya api Neraka. Maka mahukah tuan memohonkan kepada Allah untukku, agar Allah mengizinkan aku memasuki Syurga untuk dapat meminum airnya, untuk menghilangkan kesakitan mati dan dahsyatnya api Neraka?”

Maka Malaikat Maut pun bermohon kepada Allah. Kemudian Allah memberi izin kepadanya untuk memasuki Syurga dan kemudian harus keluar lagi. Nabi Idris pun masuk ke dalam Syurga, beliau meletakkan kasutnya di bawah salah satu pohon Syurga, lalu ia keluar kembali dari Syurga. Setelah beliau berada di luar, Nabi Idris berkata kepada Malaikat Maut: “Wahai Malaikat Maut, aku telah meninggalkan kasutku di dalam Syurga.

Malaikat Maut pun berkata: Masuklah ke dalam Syurga, dan ambil kasut tuan.”

Maka masuklah Nabi Idris, namun beliau tidak keluar lagi, sehingga Malaikat Maut memanggilnya: “Ya Idris, keluarlah!. Tidak, wahai Malaikat Maut, kerana Allah SWT telah berfirman bermaksud:

“Setiap yang berjiwa akan merasakan mati.”

(Ali-Imran: 185)

Sedangkan saya telah merasakan kematian. Dan Allah berfirman yang bermaksud: “Dan tidak ada seorang pun daripadamu, melainkan mendatangi Neraka itu.”

(Maryam: 71)

Dan saya pun telah mendatangi Neraka itu. Dan firman Allah lagi yang bermaksud: “... Dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya (Syurga).”

(Al-Hijr: 48)

Maka Allah menurunkan wahyu kepada Malaikat Maut itu: “Biarkanlah dia, kerana Aku telah menetapkan di azali, bahawa ia akan bertempat tinggal di Syurga.”

Allah menceritakan tentang kisah Nabi Idris ini kepada Rasulullah SAW dengan firman-Nya bermaksud:

“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris yang tersebut di dalam Al-Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi. Dan kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (Maryam: 56-57)

Perkahwinan menurut Islam

Di dalam al-Quran dijelaskan bahawa tujuan pernikahan adalah untuk mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan, sebagaimana firman Allah yang bermaksud:

"Dan di antara tanda-tanda kebesaran Allah itu bahawa Dia jadikan bagi kamu pasangan hidup agar kamu mendapatkan ketenangan/kebahagiaan bersamanya. Kemudian Allah

ciptakan di antara kamu berdua mawaddah dan rahmah."

(Surah al-Rum, ayat 21)

Alam ini terasa indah kerana Allah menciptakannya berpasang-pasangan. Ada siang, ada pula malam. Ada tempat yang subur, ada pula yang tandus. Ada gunung-ganang yang tinggi tapi ada juga lembah dan lurah yang dalam. Ada lelaki dan ada pula perempuan.

Allah menciptakan pasangan untuk manusia agar mereka dapat hidup seiring sejalan, berbahagi suka dan duka serta tetap bersama dalam melayari kehidupan yang penuh dengan onak, duri, dugaan, tentangan dan cabaran demi mencapai satu matlamat mendapatkan keluarga sakinah mardatillah.

Selain ketenangan di dalam pernikahan, Allah juga menciptakan mawaddah dan rahmah di hati suami dan isteri. Sebahagian ahli tafsir membezakan makna mawaddah dan rahmah ini.

Bagi mereka, mawaddah adalah rasa cinta berdasarkan syahwat kemanusiaan, iaitu keinginan untuk melakukan hubungan suami isteri yang akan melahirkan dan mengembangkan keturunan manusia.

Mawaddah atau keinginan untuk melakukan hubungan suami isteri ini ada hadnya seiring dengan umur manusia itu sendiri. Apabila seorang lelaki telah berumur 60-70 tahun dan perempuan berumur 50 tahun, mawaddah ini akan berkurangan. Maka, pada saat inilah Allah akan menimbulkan rahmah atau kasih sayang yang suci murni di hati pasangan berkenaan.

Menurut Prof Dr Hamka, rahmah lebih tinggi kedudukannya daripada mawaddah sebab ia kasih mesra di antara suami isteri yang bukan lagi berasaskan keinginan syahwat, sebaliknya rasa kasih sayang murni yang tumbuh dari jiwa yang paling dalam sehingga suami isteri merasakan kebahagiaan yang tidak bertepi dan ketenangan yang tidak berbatas.

Pada masa ini mereka bukan lagi berfikir mengenai tongkat ali, Viagra dan ubat-ubat lain bagi mengembalikan kekuatan tenaga batin tetapi yang mereka inginkan adalah mengisi hari-hari akhir ini dengan beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah sedekat-dekatnya secara bersama-sama.

Mereka juga berusaha memberikan contoh yang baik, teladan dan nasihat kepada anak cucu supaya mereka tidak salah dalam memilih jalan hidup di dunia yang penuh dugaan ini. Inilah hakikat rahmah itu. Melihat kes yang terjadi di negara kita, di mana dilaporkan sudah banyak terjadi pasangan tua yang berpisah kerana ingin bernikah dengan yang lebih muda, maka dapat dikatakan bahawa terjadi krisis rahmah dalam perkahwinan hinggakan hubungan seks menjadi matlamat.

Pada saat ini, seakan-akan Allah hanya memberikan kepada kita mawaddah tetapi mencabut nikmat rahmah. Akibatnya, kes-kes seperti di atas semakin menjadi-jadi dan kebahagiaan rumah tangga semakin jauh.

Allah akan menurunkan rahmah di dalam satu keluarga apabila keluarga berkenaan dibina atas niat mencari keredaan Allah. Oleh sebab itu, di dalam proses membina satu rumah tangga, Rasulullah memberikan bimbingan kepada umat Islam agar memilih pasangan kerana empat prinsip, iaitu kecantikan, keturunan, kekayaan dan agamanya. Akan tetapi Rasulullah memberatkan agar agama menjadi keutamaan.

Ada kalanya orang memilih pasangan kerana kecantikan dan kekayaan sehingga mereka lupa bahawa kecantikan dan harta bersifat sementara. Begitu juga dengan keturunan dan nasab tidak selamanya menjamin kebahagiaan.

Oleh sebab itulah, Rasulullah menyuruh memilih pasangan kerana agama sebab kekurangan dalam rupa, harta dan nasab atau keturunan akan disempurnakan oleh agama.

Wanita yang beragama akan timbul di wajahnya kecantikan yang lahir dari jiwanya dan menyinari segenap tubuhnya, bukan kecantikan palsu yang diselaputi solekan.

Wanita yang beragama juga akan melahirkan sifat qana'ah, iaitu berasa cukup dengan yang mereka miliki dan tidak terlalu memaksa diri untuk mencapai sesuatu. Sifat inilah yang dikatakan oleh ahli tasawuf dengan kekayaan yang sebenarnya.

Agama pula membezakan seorang manusia dengan manusia yang lain, bukan kerana keturunan dan kedudukan seperti firman Allah yang bermaksud: "Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling takwa."

Oleh itu, keluarga yang dibina atas dasar agama ini akan memiliki matlamat yang jelas.

Bagi mereka, hidup di dunia ini hanyalah satu jalan menuju kehidupan akhirat yang abadi sehingga apa pun yang mereka lakukan dalam keluarga itu tidak keluar daripada tujuan asal untuk mencipta keluarga sakinah yang diredai Allah dan berjuang untuk menegakkan agama Allah dalam semua aspek kehidupan mereka.

Dalam keluarga Islam, hubungan yang dihalalkan melalui pernikahan itu bukan sekadar memenuhi hawa nafsu semata-mata tetapi ia satu ibadah yang bertujuan melahirkan generasi atau zuriat yang soleh.

Keluarga yang soleh ini akan melahirkan masyarakat yang soleh dan akan menjadi asas bagi negara yang soleh, bertamaddun dan berwawasan. Konsep pernikahan seperti inilah yang membezakan manusia dengan haiwan.

Salah satu cara terbaik ialah dengan menanamkan kesedaran kepada masyarakat mengenai hakikat atau falsafah pernikahan dalam Islam sebagai alat mencipta keluarga sakinah, bukan sekadar memenuhi keperluan syahwat semata-mata.

Pengisian nilai-nilai agama sangat diperlukan dalam sebuah keluarga agar memiliki matlamat yang jelas dalam mengisi sebuah perkahwinan.


Ada hikmahnya...

Tok Penghulu dengan anaknya membela seekor kuda. Mereka amat menyayangi kuda itu. Satu hari, kuda itu terlepas dan terus lari ke dalam hutan berhampiran. Orang kampung yang tahu akan hal tersebut berkata kepada Tok Penghulu, "Kami simpati atas kehilangan kuda kesayangan Tok.Tentu Tok sedih.."

Sebaliknya,Tok Penghulu tersenyum lalu berkata, "Tak apalah.Mesti ada hikmahnya."

"Apa hikmahnya Tok?"

"Tok pun tak tahu. Tapi pasti ada hikmahnya."

Beberapa minggu kemudian, kuda kesayangan Tok Penghulu pulang semula dengan membawa beberapa ekor kuda liar. Orang kampung sangat kagum kerana sekarang bilangan kuda kepunyaan Tok Penghulu bertambah secara tiba-tiba. Sudah rezekinya.

"Tok bertuahlah.Untung." Begitulah kata mereka.

Tok Penghulu sebaliknya berkata, "Belum tentu lagi.Tapi Tok yakin tentu ada hikmahnya."

Anak lelaki Tok penghulu begitu gembira dengan kuda-kudanya. Setiap hari dia menunggang kuda kesayangannya sambil mengembala kuda-kuda liar yang lain. Entah bagaimana pada satu hari, anak Tok Penghulu itu jatuh daripada kudanya lalu tangan kanannya patah.
Orang kampung tahu dia adalah anak kesayangan Tok Penghulu. Mereka datang menziarahi anak Tok Penghulu yang terlantar.

"Malang benar nasib tok. Baru dapat nikmat sekarang ditimpa bala pula," kata mereka.

Tok Penghulu tersenyum dan berkata, "Ini ujian Allah.Tentu ada hikmahnya."

Tidak lama kemudian, kampung mereka didatangi oleh pegawai-pegawai atasan tentera negara itu. Orang kampung semuanya bimbang kerana raja mereka memang terkenal zalim dan tidak berperikemanusiaan.

"Raja memerintahkan semua anak muda lelaki dikumpulkan! Negara memerlukan tentera tambahan untuk dihantar ke medan perang!" Arah ketua tentera.

Semua ibubapa kampung itu risau dan sedih terpaksa berpisah dengan anak-anak lelaki mereka. Para remaja lelaki dibariskan dihadapan ketua tentera, termasuk anak lelaki Tok Penghulu yang patah tangan itu.

"Kamu dikecualikan! Tidak ada gunanya membawa orang yang patah tangan!" Kata ketua tentera sambil menunding jarinya kepada anak lelaki Tok Penghulu.

Pada ketika itu, terngiang-ngiang kata-kata dari mulut penghulu mereka, "Mesti ada hikmahnya."

Khamis, 21 Julai 2011

KARNIVAL ‘ANA FOR GAZA’

Aku sekadar sebarkan

Assalamualaikum wbt..

Dijemput semua ke Karnival dan Konsert 'Ana For Gaza' yang akan berlangsung di Stadium Kajang, Selangor. Masuk adalah PERCUMA... Datanglah beramai-ramai

KARNIVAL ‘ANA FOR GAZA’

Tarikh : 29, 30 dan 31 Julai 2011

Masa : 8.30 pagi – 12.00 malam

Tempat : Stadium Kajang

Aktiviti : Jualan, Forum Perdana, Pertandingan Nasyid, Pertandingan Mewarna, Pertandingan Azan, Pidato, Persembahan Drum Circle, Spell It Right, Pertandingan Menembak dan lain-lain.

KONSERT ‘ANA FOR GAZA’

Tarikh : 30 Julai 2011

Masa : 8.30 Malam

Tempat : Stadium Kajang

Tiket : Percuma

Artis : Rabbani, Inteam, Saujana, Nowseeheart, Aisyah, Dato’ Ustazah Siti Norbahyah Mahmud









Selain itu, kami juga membuka peluang kepada para usahawan untuk membeli tapak gerak sepanjang karnival berlangsung. Maklumat lanjut disertakan di dalam kertas kerja yang dilampirkan atau hubungi urusetia di talian 03-62721225.





Marilah bersama-sama kami untuk menyumbang kepada saudara kita di Palestin agar mereka dapat menyambut Ramadhan dengan lebih sempurna.



7 jenis pahala yang dinikmati selamanya selepas mati

Dari Anas r.a. berkata bahawa ada tujuh macam pahala yang dapat diterima seseorang itu selepas matinya.
1. Sesiapa yang mendirikan masjid maka ia tetap pahalanya selagi masjid itu digunakan oleh orang untuk beramal ibadat di dalamnya.

2. Sesiapa yang mengalirkan air sungai selagi ada orang yang minum daripadanya.

3. Sesiapa yang menulis mushaf ia akan mendapat pahala selagi ada orang yang membacanya.

4. Orang yang menggali perigi selagi ada orang yang menggunakannya.

5. Sesiapa yang menanam tanam-tanaman selagi ada yang memakannya baik dari manusia atau burung.

6. Mereka yang mengajarkan ilmu yang berguna selama ia diamalkan oleh orang yang mempelajarinya.

7. Orang yang meninggalkan anak yang soleh yang mana ianya selalu mendoakan kedua orang tuanya dan beristighfar baginya.

8. Yakni anak yang selalu diajari ilmu Al-Qur'an maka orang yang mengajarnya akan mendapat pahala selagi anak itu mengamalkan ajaran-ajarannya tanpa mengurangi pahala anak itu sendiri.

Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah S.A.W. telah bersabda : "Apabila telah mati anak Adam itu, maka terhentilah amalnya melainkan tiga macam :

1. Sedekah yang berjalan terus (Sedekah Amal Jariah).

2. Ilmu yang berguna dan diamalkan.

3. Anak yang soleh yang mendoakan baik baginya.

Terkenal Di Langit Tak Terkenal Di Bumi

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, pundaknya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan, kulitnya kemerah-merahan, dagunya menempel di dada selalu melihat pada tempat sujudnya, tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya, ahli membaca Al Qur’an dan menangis, pakaiannya hanya dua helai sudah kusut yang satu untuk penutup badan dan yang satunya untuk selendangan, tiada orang yang menghiraukan, tak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit.

Dia, jika bersumpah demi Allah pasti terkabul. Pada hari kiamat nanti ketika semua ahli ibadah dipanggil disuruh masuk surga, dia justru dipanggil agar berhenti dahulu dan disuruh memberi syafa’at, ternyata Allah memberi izin dia untuk memberi syafa’at sejumlah qobilah Robi’ah dan qobilah Mudhor, semua dimasukkan surga tak ada yang ketinggalan karenanya. Dia adalah “Uwais al-Qarni”. Ia tak dikenal banyak orang dan juga miskin, banyak orang suka mentertawakan, mengolok-olok, dan menuduhnya sebagai tukang membujuk, tukang mencuri serta berbagai macam umpatan dan penghinaan lainnya.

Seorang fuqoha’ negeri Kuffah, karena ingin duduk dengannya, memberinya hadiah dua helai pakaian, tapi tak berhasil dengan baik, karena hadiah pakaian tadi diterima lalu dikembalikan lagi olehnya seraya berkata : “Aku khawatir, nanti sebagian orang menuduh aku, dari mana kamu dapatkan pakaian itu, kalau tidak dari membujuk pasti dari mencuri”.

Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi yatim, tak punya sanak famili kecuali hanya ibunya yang telah tua renta dan lumpuh. Hanya penglihatan kabur yang masih tersisa. Untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing. Upah yang diterimanya hanya cukup untuk sekedar menopang kesehariannya bersama Sang ibu, bila ada kelebihan, ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya. Kesibukannya sebagai penggembala domba dan merawat ibunya yang lumpuh dan buta, tidak mempengaruhi kegigihan ibadahnya, ia tetap melakukan puasa di siang hari dan bermunajat di malam harinya.

Uwais al-Qarni telah memeluk Islam pada masa negeri Yaman mendengar seruan Nabi Muhammad SAW. yang telah mengetuk pintu hati mereka untuk menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang tak ada sekutu bagi-Nya. Islam mendidik setiap pemeluknya agar berakhlak luhur. Peraturan-peraturan yang terdapat di dalamnya sangat menarik hati

Uwais, sehingga setelah seruan Islam datang di negeri Yaman, ia segera memeluknya, karena selama ini hati Uwais selalu merindukan datangnya kebenaran. Banyak tetangganya yang telah memeluk Islam, pergi ke Madinah untuk mendengarkan ajaran Nabi Muhammad SAW secara langsung. Sekembalinya di Yaman, mereka memperbarui rumah tangga mereka dengan cara kehidupan Islam.

Alangkah sedihnya hati Uwais setiap melihat tetangganya yang baru datang dari Madinah. Mereka itu telah “bertamu dan bertemu” dengan kekasih Allah penghulu para Nabi, sedang ia sendiri belum. Kecintaannya kepada Rasulullah menumbuhkan kerinduan yang kuat untuk bertemu dengan sang kekasih, tapi apalah daya ia tak punya bekal yang

cukup untuk ke Madinah, dan yang lebih ia beratkan adalah sang ibu yang jika ia pergi, tak ada yang merawatnya.

Di ceritakan ketika terjadi perang Uhud Rasulullah SAW mendapat cedera dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya. Kabar ini akhirnya terdengar oleh Uwais. Ia segera memukul giginya dengan batu hingga patah. Hal tersebut dilakukan sebagai bukti kecintaannya kepada beliau SAW, sekalipun ia belum pernah melihatnya. Hari berganti dan musim berlalu, dan kerinduan yang tak terbendung membuat hasrat untuk bertemu tak dapat dipendam lagi. Uwais merenungkan diri dan bertanya dalam hati, kapankah ia dapat menziarahi Nabinya dan memandang wajah beliau dari dekat ? Tapi, bukankah ia mempunyai ibu yang sangat memerlukan perawatannya dan tak sanggup ditinggalkan sendiri, hatinya selalu gelisah siang dan malam menahan kerinduan untuk berjumpa.

Akhirnya, pada suatu hari Uwais mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinya dan memohon izin kepada ibunya agar diperkenankan pergi menziarahi Nabi SAW di Madinah. Sang ibu, walaupun telah uzur, merasa terharu ketika mendengar permohonan anaknya. Beliau memaklumi perasaan Uwais, dan berkata : “Pergilah wahai anakku ! temuilah Nabi di rumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali pulang”.

Dengan rasa gembira ia berkemas untuk berangkat dan tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi.

Sesudah bersiap-siap sambil menciumi sang ibu, berangkatlah Uwais menuju Madinah yang berjarak kurang lebih empat ratus kilometer dari Yaman. Medan yang begitu ganas dilaluinya, tak peduli penyamun gurun pasir, bukit yang curam, gurun pasir yang luas yang dapat menyesatkan dan begitu panas di siang hari, serta begitu dingin di malam hari, semuanya dilalui demi bertemu dan dapat memandang sepuas-puasnya paras baginda Nabi SAW yang selama ini dirindukannya. Tibalah Uwais al-Qarni di kota Madinah. Segera ia menuju ke rumah Nabi SAW, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam. Keluarlah sayyidatina ‘Aisyah r.a., sambil menjawab salam Uwais. Segera saja Uwais menanyakan Nabi yang ingin dijumpainya. Namun ternyata beliau SAW tidak berada di rumah melainkan berada di medan perang. Betapa kecewa hati sang perindu, dari jauh ingin berjumpa tetapi yang dirindukannya tak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi SAW dari medan perang. Tapi, bilakah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman,” Engkau harus lekas pulang”. Kerana ketaatan kepada ibunya, pesan ibunya tersebut telah mengalahkan suara hati dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi SAW. Ia akhirnya dengan terpaksa mohon pergi kepada sayyidatina ‘Aisyah r.a. untuk segera pulang ke negerinya. Dia hanya mengirimkan salamnya untuk Nabi SAW dan melangkah pulang denganperasaan haru.

Sepulangnya dari perang, Nabi SAW langsung menanyakan tentang kedatangan orang yang mencarinya. Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa Uwais al-Qarni adalah anak yang taat kepada ibunya. Ia adalah penghuni langit (sangat terkenal di langit). Mendengar perkataan baginda Rosulullah SAW, sayyidatina ‘Aisyah r.a. dan para sahabatnya tertegun. Menurut informasi sayyidatina ‘Aisyah r.a., memang benar ada yangmencari Nabi SAW dan segera pulang kembali ke Yaman, kerana ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama. Rosulullah SAW bersabda : “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni), perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya.” Sesudah itu beliau SAW, memandang kepada sayyidina Ali k.w. dan sayyidina Umar r.a. dan

bersabda : “Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah do’a dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi”.

Tahun terus berjalan, dan tak lama kemudian Nabi SAW wafat, hingga kekhalifahan sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. telah di istiharkan Khalifah Umar r.a. Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda Nabi SAW. tentang Uwais al-Qarni, sang penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kepada sayyidina Ali k.w. untuk mencarinya bersama. Sejak itu, setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, beliau berdua selalu menanyakan tentang Uwais al-Qarni, apakah ia turut bersama mereka.Diantara kafilah-kafilah itu ada yang merasa heran, apakah sebenarnya yang terjadi sampai-sampai ia dicari oleh beliau berdua. Rombongan kafilah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka.

Suatu ketika, Uwais al-Qarni turut bersama rombongan kafilah menuju kota Madinah. Melihat ada rombongan kafilah yang datang dari Yaman, segera khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais turut bersama mereka. Rombongan itu mengatakan bahwa ia ada bersama mereka dan sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, beliau berdua bergegas pergi menemui Uwais al-Qorni. Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, Khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. memberi salam. Namun rupanya Uwais sedang melaksanakan sholat. Setelah mengakhiri shalatnya, Uwais menjawab salam kedua tamu agung tersebut sambil bersalaman. Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada ditelapak tangan Uwais, sebagaimana pernah disabdakan oleh baginda Nabi SAW. Memang benar ! Dia penghuni langit. Dan ditanya Uwais oleh kedua tamu tersebut, siapakah nama saudara ? “Abdullah”, jawab Uwais. Mendengar jawaban itu, kedua sahabatpun tertawa dan mengatakan : “Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya ?” Uwais kemudian berkata: “Nama saya Uwais al-Qarni”.

Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia. Itulahsebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali k.w. memohon agar Uwais berkenan mendo’akan untuk mereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada khalifah: “Sayalah yang harus meminta do’a kepada kalian”. Mendengar perkataan Uwais, Khalifah berkata: “Kami datang ke sini untuk mohon do’a dan istighfar dari anda”. Kerana desakan kedua sahabat ini, Uwais al-Qarni akhirnya mengangkat kedua tangannya, berdo’a dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar r.a. berjanji untuk menyumbangkan wang negara dari Baitul Mal kepada Uwais, untuk jaminan hidupnya. Segera saja Uwais menolak dengan halus dengan berkata : “Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi”.

Setelah kejadian itu, nama Uwais kembali tenggelam tak terdengar beritanya. Tapi ada seorang lelaki pernah bertemu dan di tolong oleh Uwais , waktu itu kami sedang berada di atas kapal menuju tanah Arab bersama para pedagang, tanpa disangka-sangka angin ribut berhembus dengan kencang. Akibatnya hempasan ombak menghantam kapal kami

sehingga air laut masuk ke dalam kapal dan menyebabkan kapal semakin berat. Pada saat itu, kami melihat seorang laki-laki yang mengenakan selimut berbulu di pojok kapal yang kami tumpangi, lalu kami memanggilnya. Lelaki itu keluar dari kapal dan melakukan sholat di atas air. Betapa terkejutnya kami melihat kejadian itu. “Wahai

waliyullah,” Tolonglah kami !” tetapi lelaki itu tidak menoleh. Lalu kami berseru lagi,” Demi Zat yang telah memberimu kekuatan beribadah, tolonglah kami!”Lelaki itu menoleh kepada kami dan berkata: “Apa yang terjadi ?” “Tidakkah engkau melihat bahwa kapal dihembus angin dan dihantam ombak ?”tanya kami. “Dekatkanlah diri kalian pada Allah ! “katanya. “Kami telah melakukannya.” “Keluarlah kalian dari kapal dengan membaca bismillahirrohmaanirrohiim!” Kami pun keluar dari kapal satu persatu dan berkumpul di dekat itu. Pada saat itu jumlah kami lima ratus jiwa lebih. Sungguh ajaib, kami semua tidak tenggelam, sedangkan perahu kami berikut isinya tenggelam ke dasar laut. Lalu orang itu berkata pada kami ,”Tak apalah harta kalian menjadi korbanasalkan kalian semua selamat”. “Demi Allah, kami ingin tahu, siapakah nama Tuan ? “Tanya kami. “Uwais al-Qorni”. Jawabnya dengan singkat. Kemudian kami berkata lagi kepadanya, “Sesungguhnya harta yang ada di kapal tersebut adalah milik orang-orang fakir di Madinah yang dikirim oleh orang Mesir.” “Jika Allah mengembalikan harta kalian. Apakah kalian akan membagi-bagikannya kepada orang-orang fakir di Madinah?”

tanyanya.”Ya,”jawab kami. Orang itu pun melaksanakan sholat dua rakaat di atas air, lalu berdo’a. Setelah Uwais al-Qorni mengucap salam, tiba-tiba kapal itu muncul ke permukaan air, lalu kami menumpanginya dan meneruskan perjalanan. Setibanya di Madinah, kami membagi-bagikan seluruh harta kepada orang-orang fakir di Madinah, tidak satupun yang tertinggal.

Beberapa waktu kemudian, tersiar kabar kalau Uwais al-Qorni telah pulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia hendak dimandikan tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya. Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburnya. Di sana ternyata sudah adaorang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya. Dan Syeikh Abdullah bin Salamah menjelaskan, “ketika aku ikut mengurusi jenazahnya hingga aku pulang dari mengantarkan jenazahnya, lalu aku bermaksud untuk kembali ke tempatpenguburannya untuk memberi tanda pada kuburannya, akan tetapi sudah tak terlihat ada bekas kuburannya. (Syeikh Abdullah bin Salamah adalah orang yang pernah ikut berperang bersama Uwais al-Qorni pada masa pemerintahan sayyidina Umar r.a.)

Meninggalnya Uwais al-Qorni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak dikenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais adalah seorang fakir yang tak dihiraukan orang. Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, di situ selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu. Penduduk kota Yaman tercengang. Mereka saling bertanya-tanya : “Siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais al-Qarni ? Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya hanyalah sebagai penggembala domba dan unta ? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau telah menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang di turunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya siapa “Uwais al-Qorni” ternyata ia tak terkenal di bumi tapi terkenal di langit.

Wasiat Imam Ghazali

1. Ikhlas dalam beramal.

2. Ikhlas dalam memohon pahala kepada Allh SWT.

3. Penuh Keikhlasan.

4. Menyerah segala amalan kepada Allah SWT.

5. Menjaga diri, jangan sampai menyakiti hati orang lain.

6. Membulatkan tekad.

7. Mengingati kebaikkan dan Jasa Allah SWT.

8. Menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk beramal.

9. Mengagungkan taufiq Allah Azzawajal.

10. Semata-mata takut kepada Allah SWT.

Minhajul Abidin.

Rabu, 20 Julai 2011

Kiamat

Qiamat adalah perkataan Arab yang bererti bangun atau bangkit. Maksud Qiamat dalam ilmu tauhid ialah bangkit setelah dihidupkan semula oleh Allah selepas mati. Hari Kiamat ialah hari hidup semula selepas mati.

~Nama lain selain Hari Kiamat ada 9 nama iaitu:

1. Yaumu Al-Hisab iaitu hari perhitungan.

2. Yaumu Al-Hasyri iaitu hari perhimpunan.

3. Yaumu Al-Waqiah iaitu hari kejatuhan.

4. Yaumu Al-Zilzilah iaitu hari kegempaan.

5. Yaumu Al-Ba`thi iaitu hari kebangkitan.

6. Yaumu Al-Din iaitu hari perkiraan.

7.Yaumu Al-Nushur iaitu hari kebangkitan semula.

8. Yaumu Al-Yafirru Mar`u Min Akhihi iaitu hari yang lari seseorang dari saudaranya.

9. Yaumu La Yanfa`u Malun Wala Banun iaitu hari yang tidak berguna harta dan anak.

~Hukum mempercayai hari Kiamat adalah wajib kerana merupakan salah satu daripada rukun iman iaitu rukun kepercayaan orang Islam. Dan jika tidak mempercayainya, bukanlah dia orang Islam yang sebenarnya.

~Nikmat kubur:

1. Yang bahagia ditemani oleh amalan solehnya.

2. Malaikat datag membaca berita baik.

3. Ruangan dan bau syurga menusuk penglihatan dan jiwanya.

~Seksa kubur:

1. Yang celaka, lipan dan kala datang menggigit.

2. Bahang neraka menjilat tubuhnya.

3. Diapit alam kubur yang sempit sehingga berselisaih tulang rusuknya.

4. Merasa sangat lama seksaannya.

~Tanda hampir hari Kiamat:

1. Yang berkaki ayam (tidak tahu berkasut) sudah berjaya mendirikan bangunan yang besar.

2. Bertambah pendeknya masa dari sehari ke sehari, sebulan ke sebulan dan setahun ke setahun.

3. Orang tak dapat membezakan harta pencari yang haram daripada yang halal.

4. Bilangan wanita lebih ramai dari lelaki.

5. Manusia mementingkan kebendaan dan membelakangkan moral.

6. Wanita bogel dipandang indah dari wanita yang bertutup dan terkawal maruahnya.

7. Haram dan halal tidak menjadi soal.

8. Fitnah dan bohong menjadi-jadi.

9. Yang bodoh berlagak alim.

10. Zina dan lacur menjadi-jadi sehingga tidak tahu beza yang mana bapa dan yang mana anak.

~Alamat masyhur hari kiamat:

1. Turunnya Nabi Isa Alaihis Salam.

2. Kedatangan Dajjal.

3. Terbit matahari dari barat.

4. Keluarnya Ya`juj dan Ma`juj.

~Sangkakala adalah satu alat tiupan untuk semboyan qiamat dan Allah menugaskan malaikat Israfil untuk meniupnya. Apabila berbunyi, bergegarlah isi langit dan bumi dan segalanya musnah dan hancur luluh.

~Mahsyar ialah satu tempat luas yang disediakan oleh Allah di hari kiamat. Manusia berhimpun di sana untuk menerima balasan. Huru hara akan berlaku dan keadaan cuaca cukup panas dan terik. Orang jahat terasa sangat lama dan orang beriman sentiasa dalam keadaan nikmat.

~Pahala ialah janji balasan baik yang diberi oleh Allah kepada sesiapa yang menurut perintahnya dan Dosa ialah janji balasan azab ke atas orang yang engkarkan perintah Allah.

~Peringkat amalan manusia mengikut ulama tasauf ialah:

1. Peringkat tinggi ~ mengerjakan suruhan dan meninggalkan larangan semata-mata patuhkan perintah Allah bukan kerana mengharapkan pembalasan baik dan takutkan azab.

2. Peringkat rendah ~ mengerjakan perintah kerana mengharapkan balasan baik dari Allah dan meninggalkan larangan kerana takutkan azabnya.

3. Peringkat sia-sia ~ (tidak diterima Allah) melakukan sesuatu kerana lain daripada Allah seperti mengharapkan pujian.

~Syurga ialah tempat balassan baik yang dijanjikan oleh Allah untuk orang yang taatkan perintahnya.

Jannah bermakna dari segi loghat ialah taman.

Allah menggambarkan syurga sebagai kebut yang terdapat di dalamnya mahligai yang indah dengan beberapa sungai yang mengalir.

Nabi menerangkan tentang syurga yang maksudnya menilai nikmat syurga tidak cukup dengan indera yang ada dijasad yang fana ini.

Di dalam syurga terdapat apa saja yang diningini oleh nafsu dan melazatkan mata memandang.

Berbagai nama syurga ialah: Alfirdays, An Na`em dan Al Ma`wa dan seterusnya.

~Neraka ialah tempat balasan azab yang dijanjikan oleh Allah untuk orang yang engkarkan perintahnya.

An Nar itu maknanya api.

Orang yang kufur dengan kitab Allah dan mempersekutukannya dimasukkan ke dalam neraka jahanam.

Neraka adakalanya disebut wail dan adakalanya disebut jahanam.

Jahanam ialah neraka yang paling teruk sekalu azabnya tempat balasan orang yang kufur dan syirik terhadap Allah.