(Hari jumaat juga adalah hari yang dinantikan oleh ramai orang termasuk bukan Muslim juga sebab esoknya sabtukan cuti. Horey!!!)
Hari jumaat adalah sebaik-baik hari dan hari yang mulia. Digalakkan umat islam mengisi dengan amalan kebaikan yang mendekatkan diri kepada Allah s.w.t. Tetapi malangnya sebahagian umat ini seakan meremehkan perkara – perkara yang disunnahkan dilakukan pada hari jumaat.Sikap malas sebahagian umat ini banyak pula kesalahan dilakukan dan sunnah pula diabaikan. Disini saya akan sertakan beberapa sunnah yang sepatutnya dilakukan:
1. Disunnahkan bagi imam membaca dua surat as-Sajdah dan al-Insan secara sempurna pada solat fajar (subuh) di hari Jumaat, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam, dan jangan memendekkan ketika membaca kedua surah ini sebagaimana yang sering dilakukan oleh sebagian imam.
2. Disunnahkan bagi seseorang untuk memperbanyak berselawat atas Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam, sebagaimana hadits Aus bin Aus radhiyallahu ’anhu, dari Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam :
“Sesungguhnya seutama-utama hari atas kalian adalah hari Jumaat, di dalamnya Adam diciptakan dan didalamnya beliau diwafatkan. Di dalamnya sangkakala ditiup dan di dalamnya makhluk-makhluk mati bergelimpangan” . Maka perbanyaklah kalian berselawat atasku, kerana sesungguhnya selawat kalian akan sampai kepadaku.” [HR Ahmad dan Ashhabus Sunan, dishahihkan oleh an-Nawawi dan dihasankan oleh al-Mundziri] .
3. Solat Jumaat itu diwajibkan atas setiap laki-laki yang merdeka, mukallaf, muslim dan menetap. Solat jumaat tidak wajib atas musafir yang atasnya qosor di dalam solatnya, dan seorang budak serta wanita, namun barangsiapa diantara mereka ini menghadiri solat Jumaat maka mereka tetap mendapatkan pahala. Kewajiban solat jumaat menjadi batal dengan sebab adanya udzur (yang syar’i) seperti sakit atau dalam keadaan khouf (perang berkecamuk). [Asy-Syarhul Mumti’ V/7-34].
4. Mandi pada hari jumaat termasuk tuntutan Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam sebagaimana dalam sabda beliau ’alaihi Sholatu wa Salam :
“Apabila salah seorang dari kalian hendak mendatangi solat Jumaat, maka hendaklah mandi.” [Muttafaq ’alaihi].
5. Berperfum, bersiwak dan berpakaian dengan pakaian yang terbaik termasuk adab seorang muslim di hari Jumaat. Dari Abu Ayyub beliau berkata : Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda :
“Barangsiapa mandi pada hari Jumaat, menggunakan minyak wangi yang ia miliki dan memakai pakaiannya yang terbaik, kemudian ia keluar dan berjalan dengan tenang (perlahan-lahan) sampai tiba di Masjid, lalu ia ruku’ (solat) yang tampak baginya dan ia tidak mengganggu seorangpun, lalu ia diam ketika imam keluar sampai menunaikan solat, maka baginya kaffarah (pelebur dosa) antara jumaat satu dengan jumaat lainnya.” [HR Ahmad dan dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah].
Dan Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ’anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda :
“Haruslah mandi pada hari Jumaat bagi setiap orang yang mimpi, lalu bersiwak dan berparfum dengan minyak wangi semampu yang ia miliki.” [HR Muslim].
6. Disunnahkah bergegas untuk menunaikan solat Jumaat yang mana sunnah ini seakan-akan telah mati saat ini, semoga Allah merahmati mereka yang masih menghidupkan sunnah ini. Dari Abu Hurairoh Radhiyallahu ’anhu dari Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam beliau bersabda :
“Apabila tiba hari Jumaat, para malaikat berdiri di pintu-pintu Masjid, mereka menulis orang-orang yang datang pertama kali. Permisalan orang yang datang pada awal Jumaat bagaikan orang yang berkurban seekor unta, kemudian (yang datang berikutnya) bagaikan orang yang berkurban seekor sapi, kemudian (yang datang berikutnya) bagaikan orang yang berkurban seekor domba, kemudian (yang datang berikutnya) bagaikan orang yang berkurban seekor ayam, kemudian (yang datang berikutnya) bagaikan orang yang berkurban sebutir telur. Apabila imam telah keluar dan duduk di atas mimbar, para malaikat berbondong-bondong beranjak dari barisan mereka, lalu mereka duduk untuk mendengarkan khutbah.” [Muttafaq ’alayhi].
7. Disunnahkan bagi seorang muslim untuk menyibukkan diri dengan solat, zikir dan membaca al-Qur’an sampai imam keluar. Hadits Salman dan Abu Ayyub sebelumnya sebagai dalil atas hal ini.
8. Wajib diam ketika khutbah dan berkonsentrasi dengan apa yang dihuraikan di dalam khutbah. Dari Abu Hurairoh Radhiyallahu ’anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda :
“Apabila engkau berkata kepada temanmu : “diamlah” pada hari Jum’at sedangkan imam tengah berkhutbah, maka telah engkau sia-siakan (Jum’atmu)” [Muttafaq ’alayhi].
Ahmad menambahkan di dalam riwayatnya : “Barangsiapa yang (melakukan hal yang) sia-sia maka ia tidak akan mendapatkan pada Jum’atnya sesuatu apapun.” Di dalam riwayat Abu Dawud : “Barangsiapa yang (melakukan perbuatan) sia-sia atau membuat-buat garis, maka ia telah mengesampingkan (pahala).” [dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah]
9. Disunnahkan membaca surat al-Kahfi pada hari Jumaat sebagaimana hadits Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu ’anhu beliau berkata : Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda :
“Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada hari Jumaat, maka Allah terangi ia dengan cahaya diantara dua jumaat.” [HR al-Hakim dan Baihaqi, dishahihkan oleh al-Albani].
10. Tidak diperbolehkan melakukan safar pada hari Jumaat bagi orang yang diwajibkan solat Jumaat sebelum menunaikannya setelah masuk waktunya. [Zaadul Ma’ad I/382].
11. Dibenci (dimakruhkan) berpuasa pada hari Jumaat secara bersendirian dan solat pada malamnya, sebagaimana hadits Abu Hurairoh Radhiyallahu ’anhu dari Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam, beliau bersabda :
“Janganlah kalian mengkhususkan malam Jumaat dengan solat dan jangan pula mengkhususkan hari Jumaat dengan puasa daripada hari-hari lainnya, kecuali puasa yang biasa kalian laksanakan.” [HR Muslim].
12. Wajib bagi yang berkeinginan untuk berpuasa pada hari Jumaat untuk menyertainya dengan puasa sehari sebelum atau setelahnya, sebagaimana hadits Abu Hurairoh Radhiyallahu ’anhu dari Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam, bahwasanya beliau bersabda :
“Janganlah salah seorang dari kalian berpuasa pada hari Jumaat kecuali disertai dengan puasa sehari sebelumnya atau setelahnya.” [Muttafaq ’alaihi dan lafazh ini lafazhnya Bukhari].
13. Adapun sunnah pada hari Jumaat, maka telah datang hadits (yang menerangkan) bahwasanya Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam melakukan solat dua rokaat setelah Jumaat (Muttafaq ’alayhi), dan datang pula sebuah hadits bahwasanya Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam memerintahkan bagi orang yang hendak solat setelah jumaat untuk solat sebanyak empat raka’at. (HR Muslim). Ishaq berkata : “Apabila beliau solat di dalam masjid pada hari Jumaat maka beliau solat empat raka’at, dan apabila solat di rumah maka beliau solat dua roka’at.” Abu Bakr al-Atsram berkata : “Kesemua hal ini boleh dilakukan.” [al-Hadaa`iq karya Ibnul Jauzi II/183].
14. Apabila seorang muslim masuk ke dalam Masjid pada hari Jumaat dan imam sedang berkhutbah, hendaklah ia solat dua rakaat yang ringan sebelum duduk, sebagaimana hadits Jabir bin ’Abdillah Radhiyallahu ’anhu beliau berkata : “Sulaik al-Ghothfani datang (ke Masjid) pada hari Jum’at dan Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam tengah berkhutbah saat itu lalu ia langsung duduk. Maka Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda :
“Apabila salah seorang dari kalian masuk (ke Masjid) dan Imam tengah berkhutbah, maka solatlah dua raka’at lalu duduklah.” [HR Muslim].
15. Disunnahkan bagi imam untuk membaca pada solat jumaat dua surah : yaitu al-Jum’ah dan al-Munafiqun, atau al-’A’laa dan al’Ghoosyiah, karena Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam membacanya. [HR Muslim].
Rujukan:
1. Lihat QS az-Zumar : 68,
2. Dengan memisahkan duduk atau menempati duduk seseorang atau melewati pundak-pundak jama’ah yang duduk,
3. Maksudnya membuat-buat garis di lantai masjid ketika khutbah, atau perbuatan serupa seperti bermain-main baju, memijat-mijat tangan supaya bunyi, atau lainnya yang menunjukkan sikap tidak konsentrasi dengan khutbah.
[ Sumber ini diambil dari Maktabah Abu Salma- Ebook Fikih & Adab ]
0 ulasan:
Catat Ulasan